800/
Seekor pungguk
Merayu wajah bulan
Berpagar bintang
/801/
Pelukan mesra
Matahari dan bulan
Di ranjang siang
/802/
Bukankah kita
Gerhana matahari
Rindu membuncah
/803/
Gelegar petir
Secangkir teh di meja
Tumpah ke lantai
/804/
Cahya purnama
Terpatri dalam sukma
Cinta sejati
/805/
Hidup bertakdir
Termaktub dalam
ikrar
Segumpal darah
/806/
Shur kan menutup
Panggung jagat semesta
Semua saa’ahh
/807/
Akhir kembara
Kubangun rumah teduh
Tempat tetirah
/808/
Rumah abadi
Mesti akan dihuni
Ketika mati
/809/
Lepas dunia
Hanya berkain kafan
Berangkat pulang
/810/
Di saat senja
Luruh sekuntum bunga
Ke tanah basah
/811/
Sepasang burung
Terbang membusur langit
Melukis teja
/812/
Merindu kasih
Wajah di dalam bulan
Sampan di danau
/813/
Jika ku pulang
Tak banyak yang kupinta
Hanyalah doa
/814/
Pergi ke pesta
Kebaya sasirangan
Indah menawan
/815/
Kakamban habang
Bajunya sasirangan
Hari lebaran
/816/
Di pagi bening
Gemercik air kolam
Itik berenang
/817/
Biduk nelayan
Kerlip lampu lantera
Arung samudra
/818/
Ke batas senja
Biduk terus melaut
Membelah ombak
/819/
Menggapai cita
Bintang di langit biru
Gairah cinta
/820/
Pengganti diri
Setangkai bunga cinta
Purnama bulan
/821/
Bunga memekar
Kupu kupu menari
Menyongsong pagi
/822/
Bermandi embun
Putri malu tersipu
Disentuh tangan
/823/
Kenangan hayat
Catatan eksplorasi
Kitab memori
/824/
Tersimpan wajah
Dalam lipatan kenang
Hati merindu
/825/
Kau kukenang
Panjatan rindu kasih
Di dalam doa
/826/
Lembayung senja
Burung melintas sawang
Pulang ke sarang
/827/
Terus berjalan
Hujan tak juga reda
Berpayung cinta
/828/
Siraman embun
Merekah kembang kangkung
Ungu di hati
/829/
Cinta merekah
Di dalam taman bunga
Bersinar bulan
/830/
Duduk tafakur
Surya akan tenggelam
Ke dalam diri
/831/
Panjatkan doa
Selesai salat subuh
Kalbu berfajar
/832/
Surya tenggelam
Hilang di batas laut
Kerlip lantera
/833/
Langit kelabu
Mendung tergantung tebal
Kota menyepi
/834/
Gelora cinta
Saat bulan purnama
Taman Cipanas
/835/
Pohonan ranggas
Daunan berguguran
Serak di jalan
/836/
Malam yang sepi
Aku terbangkan rindu
Ke pangkuanmu
/837/
Panjatkan doa
Tadah tangan gemetar
Sajadah malam
/838/
Cahaya mata
Menembus malam kelam
Berwarna biru
/839/
Bunga sakura
Hamparan permadani
Di musim gugur
/840/
Kapal kertasku
Mengarung laut biru
Mengejar surya
/841/
Layar terkembang
Sampai ke ujung malam
Dermaga cinta
/842/
Tersipu malu
Angin pagi menyingkap
Kelopak bunga
/843/
Wajah rembulan
Apakah kau di sana
Meracik duka
/844/
Hati bergetar
Mekar senyuman mawar
Di sinar fajar
/845/
Telah berikrar
Waktu segumpal darah
Tangis pertama
/846/
Memanggil daun
Kesemek musim gugur
Tuts tuts piano
/847/
Angin bersalju
Sayonara sakura
Nyanyian duka
/848/
Rintihan ranting
Saat bunga sakura
Jatuh melayang
/849/
Cahaya pagi
Menyiram taman bunga
Memupuk cinta
/850/
Tatapan surya
S’ribu kata bermakna
Sabda semesta
/851/
Angsa mencumbu
Padma tersipu malu
Katak berdendang
/852/
Menyusur jalan
Lampu jalanan remang
Kepak lelawa
/853/
Angin berhembus
Dalam gerimis tipis
Pinus mendesis
/854/
Masih menanti
Halte semakin sunyi
Panas menggantang
/855/
Hanya sekali
Hidup dalam dunia
Harus bermakna
/856/
Jangan dirusak
Rahmat dan nikmat Allah
Alam semesta
/857/
Lalapan pagi
Jaruk kembang tigarun
Di gelas kaca
/858/
Seraut bulan
Pucat di pagi hari
Membasuh mimpi
/859/
Di pucuk pinus
Bulan berwajah pucat
Dipeluk surya
/860/
Senja memerah
Antara dua gunung
Ke pintu malam
/861/
Sakura luruh
Memutih air kolam
Hanami sepi
/862/
Bulan purnama
Gadis di tepi kolam
Merenung wajah
/863/
Menyusur jalan
Kota pada meranggas
Mencari pohon
/864/
Di saat hujan
Air menggenang kota
Bersiap sampan
/865/
Kebun memutih
Letupan bunga kapas
Desa yang makmur
/866/
Jangan menghitung
Jumlah bintang di langit
Jari tak cukup
/867/
Tidaklah cukup
Bahasa kan menafsir
Misteri cinta
/868/
Keluhan jiwa
Terbang kelangit jingga
Gagal bercinta ?
/869/
Ke laut jiwa
Memakna kehidupan
Dunia fana
/870/
Surya kan silam
Bergegas ke jendela
Merapal takbir
/871/
Senja lembayung
Membasuh alir jantung
Diri yang alpa
/872/
Khatulistiwa
Eksplorasi usia
Riwayat hayat
/873/
Sonder suara
Hanya jantung berdetak
Renungan malam
/874/
Renungan malam
Hanya kepihak engkau
Cinta bertasbih
/875/
Melabuh cinta
Direnung hening malam
Jagat semesta
/876/
Dihening malam
Mengemas arah jalan
Rumah tetirah
/877/
Malam yang
hening
Tempat jiwa tetirah
Langlang buana
/878/
Cinta bertahta
Arung jagat semesta
Hayat mentari
/879/
Jemputlah cinta
Harpa dentingan jiwa
Dilarut malam
/880/
Pagi beranjak
Bulan yang kesiangan
Membilas mimpi
/881/
Mengemas cinta
Sebelum surya silam
Damai hayati
/882/
Senja lembayung
Merenung sabda alam
Rumput bersujud
/883/
Apa kumaksud
Sekiranya kau paham
Surya tenggelam
/884/
Kapal melaut
Masih lambaian tangan
Dikerlip bintang
/885/
Gelora hati
Lembut mekar seruni
Diembun pagi
/886/
Siang terbakar
Erat lekat kenanga
Di ujung ranting
/887/
Adakah embun
Bunga yang sedang layu
Netes di hati
/888/
Jalan berhujan
Gigil musafir rindu
Cari peneduh
/889/
Surya tenggelam
Mencari debur ombak
Damai di hati
/890/
Beranda pagi
Nikmat seraut wajah
Kopi durian
/891/
Setiap reguk
Air kopi bermakna
Renungan senja
/892/
Angan melayang
Jatuh di kaki senja
Maha dukamu
/893/
Nikmatnya sunyi
Selepas debur ombak
Di relung malam
/894/
Agar tak sesat
Jalan gelap gulita
Kupejam mata
/895/
Di ranjang malam
Tubuh terbaring hening
Jiwa berpasrah
/896/
Pohonan ranggas
Daun gugur berserak
Lengang jalanan
/897/
Di ujung daun
Tetes sebutir embun
Sejuk di hati
/898/
Cicit gelatik
Embunlah air susu
Induk di mana
/899/
Halaman banjir
Berlayar kapal kertas
Anak bersorak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar