/900/
Ke mana jejak
Ke mana arah langkah
Gulita malam
/901/
Masih terdengar
Sayup di relung malam
Getaran jiwa
/902/
Sayap lelawa
Menabuh gendang sunyi
Hampa menanti
/903/
Nyanyian pagi
Dendang hati yang riang
Bunga dan kupu
/904/
Mencari bunga
Pelipur hati lara
Tidur gelisah
/905/
Hati berderai
Pecah cermin di lantai
Reruntuh pagi
/906/
Stasiun malam
Menunggu k’reta tiba
Semerbak parfum
/907/
Semarang hujan
Hangat di lawang sewu
Minum jamu jun
/908/
Panas menggantang
Angin di kembang lalang
Langit memutih
/909/
Belalang sembah
Sujud di ujung ranting
Mentari terbit
/910/
Jatuh melayang
Daun kemuning kering
Ke tanah lekang
/911/
Petir mengg’legar
Runtun membelah langit
Kota terkapar
/812/
Hujan menderas
Cahaya lampu buram
Kota meremang
/913/
Pagi memekar
Sekuntum mawar merah
Harum kenangan
/914/
Sewajah bulan
Kelam ditutup awan
Tinggal sendiri
/915/
Tiada bulan
Hanya sebutir bintang
Penerang jalan
/916/
Bersuluh bintang
Mencari sang kekasih
Rindu musafir
/917/
Setangkai aster
Mekar di embun pagi
Cinta mewangi
/918/
Jaruk tigarun
Lalapan makan siang
Kuliner Banjar
/919/
Semilir angin
Kersik serumpun bambu
Tembang kenangan
/920/
Senja kelabu
Pucuk pohonan sendu
Surya di mana
/921/
Dari ke pompong
Seekor kupukupu
Mencari bunga
/922/
Senja melenyap
Hening alam semesta
Jangkrik mendayu
/923/
Tetesan embun
Dari penghujung daun
Netes ke hati
/924/
Daun seledri
Rimbun kilau menghijau
Pagi mewangi
/925/
Gelap semata
Dari kaca jendela
Runtuhan hujan
/926/
Terik mentari
Jatuh buah mengkudu
Orang tak acuh
/927/
Hujan tak sudah
Jalan makin menggenang
Ke batas banjir
/928/
Gelap gulita
Tubuh di ranjang waktu
Doa pelita
/929/
Bumi terbuka
Zikir mengantar pulang
Keabadian
/930/
Usai ritual
Sunyi teramat sangat
Kafan memucat
/931/
Semata gelap
Hanya iman dan taqwa
Penerang liang
/932/
Sesudah itu
Mencari inkarnasi
Kembali fana
/933/
Malam yang hening
Dikedalaman diri
Bertahta cinta
/934/
Di sudut malam
Senandung sendal jepit
Menapak jalan
/935/
Jalan menggenang
Mobil saling menyemprot
Sumpah serapah
/936/
Setiap hari
Doa penggali kubur
Ada yang mati
/937/
Kucing mengeong
Dikegelapan malam
Melengking tajam
/938/
Lolongan anjing
Di tengah listrik padam
Malam mencengkam
/939/
Tap ! listrik padam
Sontak gulita malam
Kota terbungkam
/940/
Lelampu padam
Kerumun laron lenyap
Lelawa risau
/941/
Ulat di daun
Disambar burung glatik
Pagi menjerit
/942/
Anak kutilang
Meniti cahya pagi
Belajar terbang
/943/
Tepian sungai
Buaya sedang tidur
Tubuh berjemur
/944/
Sepasang bule
Memeluk sinar pagi
Di pantai Kute
/945/
Padang yang lekang
Berebut kambing lari
Mencari rumput
/946/
Ngembek yang panik
Kambing cari peneduh
Hujan mengguyur
/947/
Siang yang teduh
Kerbau memamah biak
Bangau di punggung
/948/
Kerumun semut
Tringgiling sedang tidur
Sisik terbuka
/949/
Rembulan jatuh
Persis di gelas anggur
Wajah merekah
/950/
Tuts tuts piano
Menyingkap tirai malam
Romantic Love Songs
/951/
We Could Be In Love
Kemerlip kunang kunang
Menyusur kelam
/952/
Gelombang angin
Gemuruh hujan malam
Kota temaram
/953/
Musafir rindu
Lari di tengah angin
Mengejar bulan
/954/
Fajar Tanah Lot
Menapak bibir pantai
Cinta berpaut
/955/
Pelukan pagi
Mekar kelopak mawar
Manja bergayut
/956/
Runtuhan pagi
Jatuh di atas kota
Air meluap
/957/
Sekar Kinanti
Kidung gadis perawan
Renjana bulan
/958/
Air dari kran
Menetes tengah malam
Menisik sunyi
/959/
Di pohon ranggas
Suara gagak hitam
Mencengkam malam
/960/
Hujan meradang
Angin kencang menerjang
Pohonan tumbang
/961/
Bukit Meratus
Hutan dan rimba hangus
Api membubus
/962/
Gita rebana
Harum kembang setanggi
Maulid nabi
/963/
Baayun anak
Tradisi tanah Banjar
Bersyair maulid
/964/
Saat basambang
Kue ipau terhidang
Surau kemilau
/965/
Rumah anjungan
Bergita syair maulid
Salawat rasul
/966/
Harum mewangi
Marhaban ya ramadan
Maha firmanmu
/967/
Malam bersujud
Hening alam semesta
Sambut ramadan
/968/
Haram bagaul
Wan panjajah Walanda
Tujuh turunan
/969/
Awan gemawan
Hitam menggantung tebal
Kota menyepi
/970/
Tunas menghijau
Rona pohonan ranggas
Burung berkicau
/971/
Mentari terbit
Sabda alam bergita
Maha kasihmu
/972/
Dikala magrib
Dusun damai di hati
Beduk berbunyi
/973/
Panjatan doa
Altarbunga pusara
Buat kekasih
/974/
Di senja kuning
Lekas naik ke rumah
Turunnya bala
/975/
Pagi gerimis
Demam di balik mantel
Mengayuh becak
/976/
Sesunyi malam
Lirih tembang kenangan
Hati terenyuh
/977/
Dingin di Puncak
Sonder tempat berdiang
Kaku di ranjang
/978/
Kelir siluet
B’lencong penerang bayang
Jejer sejagat
/979/
Mengejar bayang
Sampai ke ujung malam
Mimpi gelisah
/980/
Fakta sejarah
Catatan peristiwa
Waktu ke waktu
/981/
Beranjak siang
Hujan masih menderas
Tunggu menyepi
/982/
Aroma mimpi
Masih harum mewangi
Tatkala pagi
/983/
Pekikan gagak
Dalam kelamnya malam
Sunyi mencekam
/984/
Ribuan bebek
Berlari serabutan
Danau kerontang
/985/
Percepat langkah
Kapal akan berlabuh
Hujan gerimis
/986/
Hujan menderai
Payung hitam terkembang
Cinta bersemi
/987/
Tupai melompat
Hasrat memetik bulan
Jatuh ke kolam
/988/
Kota menyerah
Pasrah dikepung banjir
Banyak bicara
/989/
Kota menjelma
Ajang perahu karet
Banjir tak sudah
/990/
Acara nikah
Dalam perahu karet
Di kota banjir
/991/
Orang tak acuh
Kota seringnya banjir
Anggap biasa
/992/
Anging mamiri
Menghias siang teduh
Gemulai ombak
/993/
Paris barantai
Pagi galuh di ombak
Mencuci mimpi
/994/
Mojang priangan
Mekar bunga setaman
Pagi mengharum
/995/
Lari terisak
Dalam gerimis malam
Menyebut Butet
/996/
Bulan memerah
Pecah di dinding kaca
Hati terburai
/997/
Memanah bulan
Satu panah melejit
Nancap di hati
/998/
Tuhuk mahadang
Sagantang dua gantang
Hanyar badatang
/999/
Kutanamkan ruh
Jiwa yang s’lalu sunyi
Di ambang senja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar