/700/
Rumput menghijau
Bangau di punggung kerbau
Mematuk langau
/701/
Gelegar petir
Lampu di kota padam
Jalanan senyap
/702/
Cahaya pagi
Kilau di dalam taman
Eksotik bunga
/703/
Kicauan burung
Menyambut terbit surya
Selamat pagi
/704/
Bumi bergoncang
Alam tak tentu musim
Rusuh dunia
/705/
Bahasa diam
Isyarat kata hati
Bintang di langit
/706/
Tutur bahasa
Cermin martabat akhlak
Semasa hidup
/707/
Budi bahasa
Terpuji di dunia
Terkenang jua
/708/
Meratus tandus
Nenek moyang menyumpah
Kanjar balian
/709/
Wajah Borneo
Hutan dan gunung punah
Mentari pucat
/710/
Duduk merenung
Senjakala mengapung
Sungai Ciliwung
/711/
Gumpalan mendung
Menabrak puncak gunung
Satwa bernaung
/712/
Pohon meranggas
Daunnya berguguran
Jalanan lengang
/713/
Kalbu melayang
Ke puncak Gunung Muria
Fajar memancar
/714/
Bumi dan langit
Tempat tetirah hayat
Kelambu malam
/715/
Hujan memderu
Serakan sampah larut
Parit meluap
/716/
Tiada henti
Siang malam gemuruh
Laut Selatan
/717/
Lintas lelawa
Sunyi nikmat terasa
Bulan purnama
/718/
Landak melompat
Ke luar dari lobang
Menangkap jangkrik
/719/
Angin di pinus
Desau serupa tangis
Hujan gerimis
/720/
Bias gerimis
Buram kaca jendela
Leleh di hati
/721/
Di dalam hujan
Anak kucing mengeong
Mencari induk
/722/
Malam terlelap
Lampu jalanan suram
Diguyur hujan
/723/
Bias cahaya
Muncul naga di langit
Spektrum warna
/724/
Bulan berkaca
Bayang di air kolam
Seraut wajah
/725/
Sekawan puyuh
Panik di padang lalang
Api menjalar
/726/
Kera menatap
Hutan habis dibabat
Bukit meranggas
/727/
Mahoni ranggas
Daunan berserakan
Sepanjang jalan
/728/
Malam bermendung
Kilat menyayat langit
Mendebar jantung
/729/
Hujan menderas
Kota dikepung banjir
Hal tak bersudah
/730/
Seusai hujan
Katak berdendang riang
Orkestra malam
/731/
Jalanan terik
Anjing mengais sampah
Kota yang lengang
/732/
Baunya sampah
Numpuk di pinggir jalan
Panas menyengat
/733/
Panas membara
Jerit bunga di taman
Menyayat hati
/734/
Kumbang terkapar
Tertusuk duri mawar
Pagi menghampar
/735/
Trotoar sepi
Tubuh Malioboro
Bergaun malam
/736/
Pagi memancar
Bunga di taman mekar
Udara segar
/737/
Pesawat kertas
Terbang ke langit biru
Anak bersorak
/738/
Pesawat kertas
Hancur di dalam hujan
Jeritan anak
/739/
Nikmatnya ombak
Pecah di tebing karang
Di kala senja
/740/
Ombak bergulung
Lari mengejar pantai
Pagi membuih
/741/
Daun momiji
Di angin musim gugur
Nari odori
/742/
Daun momiji
Wajah Arashiyama
Aneka warna
/743/
Danau Chuzenji
Wajah daun momiji
Melukis ombak
/744/
Angin November
Kersik daun momiji
Di Koishikawa
/745/
Daun momiji
Sebagai cendramata
Penghias kamar
/746/
Di ujung lanting
Menatap ilung larut
Di air pasang
/747/
Terdengar sayup
Serunai di rantawan
Kerlip pelita
/748/
Di masa kanak
Sungai Batu Benawa
Teman bermain
/749/
Di sungai Tapin
Riwayat balahindang
Naga ke laut
/750/
Daun kelakai
Merah di tanah gambut
Api kemarau
/751/
Siang di dangau
Memakan singkong rebus
Sambal terasi
/752/
Aroma rindu
Pagi bunga di taman
Kembang angsoka
/753/
Pagi berembun
Melayang kupu kupu
Hinggap di anggrek
/754/
Senja merenung
Air keruh mengalir
Sungai Barito
/755/
Siapkan bekal
Sebelum ajal tiba
Hidup sekali
/756/
Bintang kejora
Sepasang bola mata
Tatap kekasih
/757/
Halimun pudar
Hening mengantar fajar
Kalbu berpijar
/758/
Mekar sakura
Dua kali setahun
Di negri kita
/759/
Sekar rembulan
Gending Merak Kasimpir
Tari serimpi
/760/
Kolam mengombak
Membaca raut
wajah
Bulan sumringah
/761/
Ingat senyuman
Serupa anggrek bulan
Bermandi embun
/762/
Kuntum mewangi
Anggrek yang kita tanam
Merkah di hati
/763/
Detak jarum jam
Dikesunyian malam
Bulan bermuram
/764/
Jelang kekasih
Dalam denting piano
Oktavo malam
/765/
Fajar memancar
Kokok ayam bersahut
Alam bersujud
/766/
Tidur terjaga
Di tengah malam kelam
Kenangan silam
/767/
Sekawan pipit
Saling memanggil kawan
Terjebak kabut
/768/
Sekar kinanti
Lantun pagi di dangau
Kebun tembakau
/769/
Pagi ceria
Belibis di telaga
Bermain cahya
/770/
Sekawan burung
Riuh melintas sawang
Menjelang petang
/771/
Pernah kau dengar ?
Jerit pantai di ombak
Sepanjang waktu
/772/
Cerita lama
Tak hilang dalam kenang
Kitab memori
/773/
Galuh berbustan
Tidak tertinggal waktu
Menghadap tuhan
/774/
Cahaya biru
Melintas padang sawang
Kuyang yang terbang
/775/
Kaum petani
Saat di musim hujan
Menabur cinta
/776/
Kepak lelawa
Lenyap di ujung jalan
Sunyi dan sepi
/777/
Terjun ke kolam
Angsa berebut cahya
Pagi ceria
/778/
Senyuman mekar
Kuntum teratai putih
Hati bergetar
/779/
Agar tak sesat
Kompas jadi pedoman
Jalan berkabut
/780/
Gita kuriding
Sayup di angin petang
Hulu Bakumpai
/781/
Jiwa mewangi
Menghirup harum bunga
Aroma pagi
/782/
Cahaya pagi
Bermacam ragam bunga
Kupu menari
/783/
Buka jendela
Karunia Illahi
Fajar memancar
/784/
Burung berkicau
Daun bertatah embun
Pagi yang rahmat
/785/
Lembayung fajar
Bangkit semesta alam
Mengucap syukur
/786/
Angin semilir
Sabda alam mengantar
Surya tetirah
/787/
Magrib di surau
Wudhu air pancuran
Desa yang damai
/788/
Hablumminannas
Elok silaturahmi
Damai dunia
/789/
Hablumminallah
Tak ada perbedaan
Di mata Allah
/790/
Jalan syari’at
Teguh muslim sejati
Pengikut Rasul
/791/
Beranjak pagi
Burung enggan berhenti
Kicauan syukur
/792/
Senyuman bunga
Taman harum semerbak
Sejuknya pagi
/793/
Asmaradana
Mengharum sekar mekar
Dikala fajar
/794/
Tatah melati
Mahkota kembang bogam
Pengantin Banjar
/795/
Angin semilir
Rerumpun daun bambu
Nyanyian petang
/796/
Jantung berdebar
Senyuman mawar mekar
Di bingkai pagi
/797/
Secangkir kopi
Duduk di teras rumah
Merenung senja
/798/
Katak mengintai
Capung mencanda bulan
Di atas kolam
/799/
Cahaya mata
Menembus malam kelam
Berwarna biru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar