/500/
Ayam berkokok
Menyempurnakan wudhu
Di azan subuh
/501/
Fajar merekah
Embun di kebun anggur
Perawan mandi
/502/
Penunjuk quran
Jalan ke alam mahsyar
Shur yang terakhir
/503/
Rembulan siang
Pucat di atas kota
Krisis pemimpin
/504/
Angan melayang
Menatap bulan terang
Juwita malam
/505/
Memetik sirih
Daun bertangkup urat
Malam bercinta
/506/
Salawat rasul
Bertabur bunga rampai
Bulan Maulid
/507/
Jauh berjalan
Waktu terus berdentang
Pantang berpaling
/508/
Diri tergantung
Di helai rambut malam
Menepis takdir
/509/
Seteguk air
Nikmat dalam
dahaga
Padang sahara
/510/
Langkah ke senja
Menafsir garis
nasib
Menapak jalan
/511/
Merapal makna
Dua puluh namamu
Di hening malam
/512/
Waktu ke waktu
Jejak cinta menapak
Membangun negri
/513/
Kerja yang nyata
Zaman terus berkembang
Globalisasi
/514/
Pemimpin miskin
Yang hilang jati diri
Malam yang kelam
/515/
Batu berlubang
Air menetes waktu
Semangat juang
/516/
Malam dan siang
Kehidupan sempurna
Dua senyawa
/517/
Jika pun banjir
Hanyalah air mata
Rumah di laut
/518/
Hujan dan panas
Sinambungn kehidupan
Alam semesta
/519/
Katak melompat
Mengejar kunang kunang
Tersandung batu
/520/
Mentari silam
Tetirah perjalanan
Di kehidupan
/521/
Sajadah subuh
Alit diri bersujud
Nuruttajalli
/522/
Menatap fajar
Aku sealit debu
Dalam tadzallul
/523/
Malam gulita
Air mata mengalir
Lidah hauqalah
/524/
Bermujahadah
Mencuci jiwa raga
Di saat fajar
/525/
Duduk bersimpuh
Di malam yang hening
Bermuraqabah
/526/
Bermusyahadah
Dalam hamparan ayat
Malam sejagat
/527/
Fajar memancar
Dengan bashirah sungkem
Dalam thayyibah
/528/
Kembang Tigarun
Lalapan gadis makan
Wajah rembulan
/529/
Kembang jaruju
Bermandi embun pagi
Gadis pinangan
/530/
Adat budaya
Berdinding air guci
Pengantin Banjar
/531/
Teratai merah
Digayut angin pagi
Putri tersenyum
/532/
Angin mengarak
Gugus awan gemawan
Bulan tenggelam
/533/
Senja memerah
Di lereng bukit lengang
Perotan pulang
/534/
Batapung tawar
Minyak likat banoreh
Adat pusaka
/535/
Malam batimung
Adat budaya Banjar
Tetap lestari
/536/
Air menetes
Dari kran kamar mandi
Malam yang sunyi
/537/
Memendam rindu
Malam mimpi gelisah
Yulan yalalin
/538/
Siang bermenung
Rindu bergayut mendung
Yulan yalalin
/539/
Yulan yalalin
Tiada kicau burung
Pagi yang risau
/540/
Senja di cermin
Spektrum membingkai rupa
Gelisah warna
/541/
Buah durian
Banjir di Bukit Sulap
Lidahku kuyup
/542/
Kenangan silam
Berenang di kopi pagi
Beranda cinta
/543/
Serupa akik
Kopi berjambon pagi
Seraut wajah
/544/
Kopi durian
Gelas rindu membuncah
Pagi menggoda
/545/
Di luar kamar
Cuma kepak lelawa
Menebar sepi
/546/
Berjalan malam
Bersuluh kunang kunang
Melepas risau
/547/
Di dalam hujan
Penyapu jalan kota
Masih bekerja
/548/
Becak mendengkur
Kota diguyur hujan
Malam menyepi
/549/
Surya tenggelam
Kawanan burung pulang
Ke kabel listrik
/550/
Gemerlap lampu
Tepian Batanghari
Seloka ketek
/551/
Di depan pintu
Bias gerimis pagi
Sabar menunggu
/552/
Langit berdarah
Hari meluka
senja
Mataku basah
/553/
Senja yang lengser
Luruh di kaca usia
Meronce doa
/554/
Langit bermendung
Doa melukis diri
Di dinding usia
/555/
Fajar bergegas
Buka jendela hati
Lama terkunci
/556/
Malam bergitar
Berdawai sinar bulan
Nyanyian tuhan
/557/
Petikan gitar
Menyingkap tabir malam
Agunggnya tuhan
/558/
Gitar _ biola
Cinta dan rindu padu
Malam kasihMu
/559/
Malam semilir
Melodis dan romantis
Mekar ranjangku
/560/
Sekuntum mimpi
Mekar di senar gitar
Juwita malam
/561/
Malam terkapar
Mabuk di gelas anggur
Sex Michael Jackson
/562/
Like a Rolling Stone
Kugilakan malamku
Bob Dylan moksa
/563/
Bengawan Solo
Penghuni gubuk sunyi
Memoar Gesang
/564/
Malam mengalun
Ingat tu lat tu litnya
Ki Narto Sabdo
/565/
Musik kuriding
Arus banyu rantawan
Petang berdendang
/566/
Tertukar lain
Gaun pengantin lepas
Malamnya hilang
/567/
Bernasib apes
Pengantin ku tak tahu
Malam pertama
/568/
Bausung jinggung
Pengantin Banjar, mati
Dibunuh gedung
/569/
Pengantin Banjar
Arakan k’reta naga
Terjun ke laut
/570/
Adat batimung
Baharum pangantinnya
Duduk bersanding
/571/
Duduk di taman
Aster berwarna warni
Cahya merkuri
/572/
Sinar rembulan
Melukis dinding kamar
Seraut wajah
/573/
Di gelap malam
Jangan mencari lampu
Tutuplah mata
/574/
Ibu berlari
Bayi dalam gendungan
Di tirai hujan
/575/
Pagi berkabut
Kura kura beringsut
Mencari jalan
/576/
Seekor kodok
Lompat ke kolam kering
Bermimpi air
/577/
Bayi menangis
Malam hujan gerimis
Kenal dunia
/578/
Pagi di Yodo
Kuning daunan ginkgo
Santai bersampan
/579/
Shimanto gawa
Teringat Riam Kanan
K’lotok meluncur
/580/
Di masa kanak
Ayunapan di kolong
Rumah anjungan
/581/
Anggrek memerah
Dan sakura
memutih
Kita berdua
/582/
Seperti sungai
Jiwa tenang mengalir
Siang yang teduh
/583/
Siang di dangau
Gemulai batang jagung
Berambut pirang
/584/
Dendang penugal
Semilir angin gunung
Menugal padi
/585/
Seruling senja
Iringan kerbau bajak
Desa yang permai
/586/
Ke masa kanak
Sungai Batu Benawa
Teman bermain
/587/
Buka jendela
Taburan bintang bintang
Maha kasihnya
/588/
Dalam gairah
Tirai hujan membentang
Melukis alam
/589/
Kue kelepon
Gula muncrat ke luar
Waktu basambang
/590/
Buka puasa
Kuenya kararaban
Kulinier Banjar
/591/
Angin di Suzhou
Bonsai bonsai menari
Pelangi senja
/592/
Tulip mekaran
Danau Taihu kemilau
Sampan berkayuh
/593/
Nyala lantera
Menyusur arah jalan
Mengejar cinta
/594/
Malam tercenung
Ada di dalam saku
Cempaka kuning
/595/
Bayangan wajah
Di balik tirai hujan
Bangkit kenangan
/596/
Tongkat matanya
Malam gelap gulita
Santai jalannya
/597/
Air pancuran
Mengalir dari gunung
Air berwudhu
/598/
Sumur keramat
Candi Agung tak kering
Walau kemarau
/599/
Berjalan pagi
Embun bening di daun
Sehatkan badan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar